Ini cobaan paling terbesar
dalam hidup saya. Pengalaman hidup
yang paling menyakitkan. Sampai stress berat jika mengingatnya. Kadang kata-kata
kasar sering terlontar dari mulut ketika kesal mengingat semua yang telah
terjadi. Entah apa yang bisa membuat semua ini terjadi. Berawal dari hanya
suatu “candaan” sehari-hari hingga sampai menjadi keseriusan yang membuat hidup
saya yang ceria menjadi derita.
Persahabatan pun menjadi
korban dalam hal ini, entah ada factor dari ke”syirik”an seseorang atau ada
yang ingin mencoba merusak persahabatan kami. Yah, saya mempunyai sahabat yang bernama Yogo. Kami sudah dekat dari kelas 1 SMK, kami satu kelas dari kelas
1 samapai kelas 3, di kelas TKJ3. Persahabatan kami tidak tahu asal muasal nya
dari mana?, semua berjalan dengan begitu nya. Hari demi hari kita lewati
bersama denganteman-teman yang lain. Duduk besama dalam satu meja, dan itu
setiap hari. Saya senang semua orang
dikelas sudah busa menebak kami adalah sahabat sejati, karena saya sudah merasa “klop” dengan Yogo. Kami saling membantu satu sama
lain, sering curhat,sering membahas tentang pacar-pacar kami,masalah pelajaran
dan hal-hal yang lainnya. Jujur dari dulu sampai sekarang Yogo selalu menjadi RIVAL gua dalam hal apapun. Yah bolehlah saya dikatakan “syirik” karena Yogo lebih sempurna daripada saya, namaun ke”syirik”an itu tidak
PERNAH membuat saya menjadi kesal,
justru membuat motivasi untuk saya
lebih bisa mengembangkan diri saya
menjadi lebih baik.
Tidak hanya disitu saja
persahabatan kami, saya harus selalu
bertengkar dengan dia hamper setiap hari. Oke kalau boleh jujur sifat saya pada jaman itu masih
manja,berlebihan, dan menyebalkan bisa dibilang begitu. Saya dulu paling tidak suka jikalau saya tidak pulang abreng Yogo,
tidak bareng Yogo, atau tidak diajak
main oleh Yogo, istilah nya “pundungan”.
Tapi kami menanggapi hal tersebut dengan wajar saja. Jika sekarang kami
berantem, besok pun sudah baikan lagi.
Sampai akhirnya satu waktu
bisa memisahkan kami berdua, saat kelas 2 semua jurusan di SMK kami melakukan
kegiatan PKL. Kami pun terpisah Yogo
PKL gelombang pertama, dan Saya
gelombang kedua. Sedih? Yah saya
merasakannya, dihari-hari nanti di sekolah tidak ada Yogo disamping bangku saya.
Saya tidak bisa berbagi
cerita-cerita yang konyol lagi kepadanya secara dekat, hanya bisa di SMS saja. Merasa
kesepian lah yang saya rasakan pada
saat itu, yah susah membiasakan diri yang dulu bisa bareng Yogo. Selama 1 tahun kami terpisah, dan akhirnya dipersatukan lagi
dikelas 3TKJ3.
Di kelas 3 ini , banyak
perubahan yang saya alami dari Yogo. Yogo semakin dewasa, semakin keren dari dulu-dulunya, semakin bisa
membuat saya syirik maksimal. Namun perasaan
saya senang karena bisa satu kelas
lagi dengan sahabat saya. Di semester
1 kelas 3 ini, yah kami ternyata semakin nyambung dalam berbicara mengena
hal-hal yang kami bicarakan, semakin kompak, semakin ada jiwa membantu sama
lain. Tapi entah mengapa prilaku saya
menjadi kembali ke kelas 1 lagi?, bahkan melebihi sifat saya yang sebelumnya. Saya
terlalu berlebihan kepada Yogo,
dalam segala hal. Dan saya pun
merasa Yogo tidak suka dengan sifat saya yang terlalu berlebihan kepadanya.
Yah tapi saya tetap menjaga
persahabatan kami, bagaimanapun kami harus bisa membuat nyaman satu sama lain,
dengan sikap kita masing-masing.
Sampai akhirnya…
Hal yang tak saya duga terjadi…
Berbagai Pro dan Kontra
bermunculan di kelas, karena kedekatan kami berdua. Tidak semua nya, Cuma ada
beberapa orang yang sangat dekat dengan saya.
Mereka menyimpulkan saya “tidak normal” karena saya
terlalu dekat dengan Yogo. Awalnya saya menganggap biasa saja. Yah karena mereka teman saya
di kelas, jadi saya bisa member kejelasan
yang tepat kepada mereka sampai mereka tahu yang sebenarnya bahwa kami berdua tidak
ada apa-apa , dan asli kedekatan kami hanya sebatas pesahabatan, persaudaraan. Dan
akhirnya mereka pun mengerti, dan jika mereka mengejek saya
dengan Yogo, bukan hal tabuh lagi
buat saya, saya hanya bisa menganggap nya sebagai guarauan sehari-hari mereka. Namun ada satu lagi yang membuat saya gerah berada disekolah. Ternyata selama
ini Yogo tidak pernah menggap saya sebagai sahabat nya, Cuma teman
biasa saja. Yogo menceritakan semua
unek-uneknya terhadap saya kepada
temannya yang juga dekat dengan saya.
Saya akui memang di kelas 3 ini
prilaku saya terlalu berlebihan ke Yogo, yah dikarenakan saya sangat senang bisa satu kelas lagi
sama Yogo. Untuk yang terakhirnya
sebelum benar-benar pisah. Dan saya
mengambil kesempatan sebanyak-banyak nya agar saya tetap dekat dengan Yigi. Tapi itu hanya membuat dia
kesal sendiri dan gerah dengan prilaku saya.
Tetapi kenapa harus cerita dengan orang lain ketimbang saya sendiri?
Sesuatu hal yang aneh, Yogo selalu saja merasa tidak enak
jikalau dia punya unek-unek tentang saya,
dan malu untuk mengatakannya depan saya.
Jujur yang saya inginkan dari Yogo. Dan ketika Yogo jujur, hati saya HANCUR “ada
yang bilang gua HOMO gara-gara gua deket sama
lu, dan yang ngomong itu cewe, gua kesel banget. Gua juga gasuka sikap lu yang
terlalu berlebihan banget. Biasa aja…” dan ketika saya membuaka akun facebook Yogo,
dan saya lihat chat Yogo dengan temannya HATI saya SAKIT.
Jadi karena hal itu? Yang membuat
Yogo agak menjauh dari saya, kesal terhadap saya? ITU?! Oke saya akan merubah semua itu. Saya
harus bisa merubah sikap saya supaya
Yogo benar-benar menganggap saya sebagai sahabatnyalagi, dan bukan
benalu dalam hidupnya yang bisa membuat dia MALU. Ada niat untuk
membencinya? TIDAK. Karena saya
sudah terlanjur menganggapnya sebagai saudara saya sendiri. Tapi usaha saya
masih sia-sia untuk membuat Yogo
nyaman besahabat dengan saya. Padahal
semua kebiasaan saya yang tidak
disukai Yogo sudah saya hilangkan. Tapi itu semua hanya
Omong Kosong. Ternyata masalah tidak sampai disitu. Saya kepikiran tentang siapa perempuan yang bilang Yogo “homo” ,
mungkin ini semua salah saya. Karena
dengan becandaan saya yang tidak
dikontrol dengan benar yah terjadi seperti ini. Kenapa harus Yogo yang terkena imbasnya?. Dan kenapa
persahabatan kami menjadi agak renggang. Hampir setiap hari saya memikirkan hal tersebut. Sampai akhirnya
saya lah yang dibicarakan sama semua
orang di sekolah bahwa saya “tidak
normal” melainkan HOMO.
Satu jurusan yang lain , sudah
bisa menjudge saya seperti itu. Apa salah
saya kepada mereka?
Sehingga mereka bisa dengan enkanya menyimpulkan
bahwa saya HOMO. Sakit
hati ini difitnah seperti itu. Malu yang ada dihati saya. Ketika saya
berjalan bareng dengan Yogo, di
depan mereka, mereka
semua langsung menatap saya dengan
pandangan yang tidak enak. Mengapa bisa seperti itu?! Apa salah saya?! Terpuruk? Yah!! Yang saya alami saat ini terpuruk!. Mengapa ini
terjadi kepada saya, ini cobaan yang
paling berat dalam hidup saya. Merasakan
Malu yang sangat luar biasa! Kenapa?!!!!! Kenapa ini terjadi disaat-saat kami
harusnya membuat sebuah kenangan yang manis untuk sebua perpisahan dari
perjuangan kami selama 3 tahun bersekolah. Semua planning saya dengan Yogo harus
musnah begitu saja karena HAL semacam ini, FITNAH ini?!
Benar-benar SAKIT.
Saya sedih, Saya
sakit hati, Saya kesal, Saya terpuruk, Saya marah, dan Saya
kecewa mengapa ini terjadi kepada Saya.
Tapi apakah kalian tahu? Saya akan
memasang wajah yang sangat BAHAGIA dan melanjutkan hidup Saya
dengan semestinya. Ini akan terluka , namun Saya akan BERTAHAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar