Selasa, 02 April 2013

Catatan Harian …



Ini cobaan paling terbesar dalam hidup saya. Pengalaman hidup yang paling menyakitkan. Sampai stress berat jika mengingatnya. Kadang kata-kata kasar sering terlontar dari mulut ketika kesal mengingat semua yang telah terjadi. Entah apa yang bisa membuat semua ini terjadi. Berawal dari hanya suatu “candaan” sehari-hari hingga sampai menjadi keseriusan yang membuat hidup saya yang ceria menjadi derita. 

Persahabatan pun menjadi korban dalam hal ini, entah ada factor dari ke”syirik”an seseorang atau ada yang ingin mencoba merusak persahabatan kami. Yah, saya mempunyai sahabat yang bernama Yogo. Kami sudah dekat dari kelas 1 SMK, kami satu kelas dari kelas 1 samapai kelas 3, di kelas TKJ3. Persahabatan kami tidak tahu asal muasal nya dari mana?, semua berjalan dengan begitu nya. Hari demi hari kita lewati bersama denganteman-teman yang lain. Duduk besama dalam satu meja, dan itu setiap hari. Saya senang semua orang dikelas sudah busa menebak kami adalah sahabat sejati, karena saya sudah merasa “klop” dengan Yogo. Kami saling membantu satu sama lain, sering curhat,sering membahas tentang pacar-pacar kami,masalah pelajaran dan hal-hal yang lainnya. Jujur dari dulu sampai sekarang Yogo selalu menjadi RIVAL gua dalam hal apapun. Yah bolehlah saya dikatakan “syirik” karena Yogo lebih sempurna daripada saya, namaun ke”syirik”an itu tidak PERNAH membuat saya menjadi kesal, justru membuat motivasi untuk saya lebih bisa mengembangkan diri saya menjadi lebih baik. 


Tidak hanya disitu saja persahabatan kami, saya harus selalu bertengkar dengan dia hamper setiap hari. Oke kalau boleh jujur sifat saya pada jaman itu masih manja,berlebihan, dan menyebalkan bisa dibilang begitu. Saya dulu paling tidak suka jikalau saya tidak pulang abreng Yogo, tidak bareng Yogo, atau tidak diajak main oleh Yogo, istilah nya “pundungan”. Tapi kami menanggapi hal tersebut dengan wajar saja. Jika sekarang kami berantem, besok pun sudah baikan lagi. 

Sampai akhirnya satu waktu bisa memisahkan kami berdua, saat kelas 2 semua jurusan di SMK kami melakukan kegiatan PKL. Kami pun terpisah Yogo PKL gelombang pertama, dan Saya gelombang kedua. Sedih? Yah saya merasakannya, dihari-hari nanti di sekolah tidak ada Yogo disamping bangku saya. Saya tidak bisa berbagi cerita-cerita yang konyol lagi kepadanya secara dekat, hanya bisa di SMS saja. Merasa kesepian lah yang saya rasakan pada saat itu, yah susah membiasakan diri yang dulu bisa bareng Yogo. Selama 1 tahun kami terpisah, dan akhirnya dipersatukan lagi dikelas 3TKJ3.

Di kelas 3 ini , banyak perubahan yang saya alami dari Yogo. Yogo semakin dewasa, semakin keren dari dulu-dulunya, semakin bisa membuat saya syirik maksimal. Namun perasaan saya senang karena bisa satu kelas lagi dengan sahabat saya. Di semester 1 kelas 3 ini, yah kami ternyata semakin nyambung dalam berbicara mengena hal-hal yang kami bicarakan, semakin kompak, semakin ada jiwa membantu sama lain. Tapi entah mengapa prilaku saya menjadi kembali ke kelas 1 lagi?, bahkan melebihi sifat saya yang sebelumnya. Saya terlalu berlebihan kepada Yogo, dalam segala hal. Dan saya pun merasa Yogo tidak suka dengan sifat saya yang terlalu berlebihan kepadanya. Yah tapi saya tetap menjaga persahabatan kami, bagaimanapun kami harus bisa membuat nyaman satu sama lain, dengan sikap kita masing-masing.

Sampai akhirnya…
Hal yang tak saya duga terjadi…

Berbagai Pro dan Kontra bermunculan di kelas, karena kedekatan kami berdua. Tidak semua nya, Cuma ada beberapa orang yang sangat dekat dengan saya. Mereka menyimpulkan saya “tidak normal” karena saya terlalu dekat dengan Yogo. Awalnya saya menganggap biasa saja. Yah karena mereka teman saya di kelas, jadi saya bisa member kejelasan yang tepat kepada mereka sampai mereka tahu yang sebenarnya bahwa kami berdua tidak ada apa-apa , dan asli kedekatan kami hanya sebatas pesahabatan, persaudaraan. Dan akhirnya mereka pun mengerti, dan jika mereka mengejek saya dengan Yogo, bukan hal tabuh lagi buat saya, saya hanya bisa menganggap nya sebagai guarauan sehari-hari mereka. Namun ada satu lagi yang membuat saya gerah berada disekolah. Ternyata selama ini Yogo tidak pernah menggap saya sebagai sahabat nya, Cuma teman biasa saja. Yogo menceritakan semua unek-uneknya terhadap saya kepada temannya yang juga dekat dengan saya. Saya akui memang di kelas 3 ini prilaku saya terlalu berlebihan ke Yogo, yah dikarenakan saya sangat senang bisa satu kelas lagi sama Yogo. Untuk yang terakhirnya sebelum benar-benar pisah. Dan saya mengambil kesempatan sebanyak-banyak nya agar saya tetap dekat dengan Yigi. Tapi itu hanya membuat dia kesal sendiri dan gerah dengan prilaku saya. Tetapi kenapa harus cerita dengan orang lain ketimbang saya sendiri?

Sesuatu hal yang aneh, Yogo selalu saja merasa tidak enak jikalau dia punya unek-unek tentang saya, dan malu untuk mengatakannya depan saya. Jujur yang saya inginkan dari Yogo. Dan ketika Yogo jujur, hati saya HANCUR “ada yang bilang gua HOMO gara-gara gua deket sama lu, dan yang ngomong itu cewe, gua kesel banget. Gua juga gasuka sikap lu yang terlalu berlebihan banget. Biasa aja…” dan ketika saya membuaka akun facebook Yogo, dan saya lihat chat Yogo dengan temannya HATI saya SAKIT.

Jadi karena hal itu? Yang membuat Yogo agak menjauh dari saya, kesal terhadap saya? ITU?! Oke saya akan merubah semua itu. Saya harus bisa merubah sikap saya supaya Yogo benar-benar menganggap saya sebagai sahabatnyalagi, dan bukan benalu dalam hidupnya yang bisa membuat dia MALU. Ada niat untuk membencinya? TIDAK. Karena saya sudah terlanjur menganggapnya sebagai saudara saya sendiri. Tapi usaha saya masih sia-sia untuk membuat Yogo nyaman besahabat dengan saya. Padahal semua kebiasaan saya yang tidak disukai Yogo sudah saya hilangkan. Tapi itu semua hanya Omong Kosong. Ternyata masalah tidak sampai disitu. Saya kepikiran tentang siapa perempuan yang bilang Yogohomo” , mungkin ini semua salah saya. Karena dengan becandaan saya yang tidak dikontrol dengan benar yah terjadi seperti ini. Kenapa harus Yogo yang terkena imbasnya?. Dan kenapa persahabatan kami menjadi agak renggang. Hampir setiap hari saya memikirkan hal tersebut. Sampai akhirnya saya lah yang dibicarakan sama semua orang di sekolah bahwa saya “tidak normal” melainkan HOMO

Satu jurusan yang lain , sudah bisa menjudge saya seperti itu. Apa salah saya kepada mereka? Sehingga mereka bisa dengan enkanya menyimpulkan bahwa saya HOMO. Sakit hati ini difitnah seperti itu. Malu yang ada dihati saya. Ketika saya berjalan bareng dengan Yogo, di depan mereka, mereka semua langsung menatap saya dengan pandangan yang tidak enak. Mengapa bisa seperti itu?! Apa salah saya?! Terpuruk? Yah!! Yang saya alami saat ini terpuruk!. Mengapa ini terjadi kepada saya, ini cobaan yang paling berat dalam hidup saya. Merasakan Malu yang sangat luar biasa! Kenapa?!!!!! Kenapa ini terjadi disaat-saat kami harusnya membuat sebuah kenangan yang manis untuk sebua perpisahan dari perjuangan kami selama 3 tahun bersekolah. Semua planning saya dengan Yogo harus musnah begitu saja karena HAL semacam ini, FITNAH ini?! Benar-benar SAKIT.

Saya sedih, Saya sakit hati, Saya kesal, Saya terpuruk, Saya marah, dan Saya kecewa mengapa ini terjadi kepada Saya. Tapi apakah kalian tahu? Saya akan memasang wajah yang sangat BAHAGIA dan melanjutkan hidup Saya dengan semestinya. Ini akan terluka , namun Saya akan BERTAHAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar